Rangkuman Materi Sesi 4 Manajemen Strategis - Kirius Ilmu

Rangkuman Materi Sesi 4 Manajemen Strategis

Rangkuman Materi Sesi 4 Manajemen Strategis

A. Empat Kategori Generik Struktur Industri

Struktur industri menggambarkan siklus hidup industri, yang sangat penting untuk menentukan strategi kompetitif yang sesuai.

Kategori Industri

Ciri Utama

Strategi Umum yang Ditempuh

Contoh Perusahaan/Bisnis

Fragmented Industry (Industri Terfragmentasi)

Banyak perusahaan kecil hingga menengah; tidak ada yang mendominasi. Skala ekonomi rendah; hambatan masuk rendah; persaingan berbasis harga/lokasi/pelayanan.

Fokus pada ceruk pasar (niche); diferensiasi layanan; manfaatkan lokasi strategis; konsolidasi (merger/akuisisi).

Restoran lokal, Barbershop/Salon, Jasa laundry, Kontraktor bangunan lokal.

Emerging Industry (Industri Baru Berkembang)

Baru muncul; dipicu inovasi teknologi atau peluang baru. Pertumbuhan cepat; ketidakpastian tinggi; belum ada standar baku/pemain dominan.

Berinvestasi besar di R&D dan teknologi; membangun brand awareness; menjadi "first mover"; mencari modal ventura.

Kendaraan Listrik (EV); Fintech & pembayaran digital (Gojek, OVO, DANA); Teknologi Blockchain, AI.

Mature Industry (Industri Matang)

Telah melewati fase pertumbuhan cepat, kini stabil (pertumbuhan lambat). Pasar sudah jenuh; persaingan ketat antar pemain besar; inovasi menurun (hanya perbaikan).

Efisiensi biaya dan operasional; menjaga loyalitas pelanggan; diferensiasi minor; merger/akuisisi untuk efisiensi skala.

Industri Otomotif Konvensional (Toyota, Honda); Makanan & Minuman Kemasan (Indofood, Nestlé); Perbankan.

Declined Industry (Industri Menurun)

Permintaan berkurang dalam jangka panjang akibat substitusi teknologi atau perubahan konsumen. Penjualan menurun; kapasitas berlebih; konsolidasi/penutupan bisnis.

Fokus pada ceruk pasar (niche); mengurangi kapasitas produksi; divestasi; atau strategi harvesting (memaksimalkan laba sisa).

Penyewaan video fisik (Blockbuster); Kamera film analog (Kodak); Media cetak (koran fisik); Rental warnet.


B. Analisis Lingkungan Internal

Analisis lingkungan internal adalah proses sistematis untuk mengidentifikasi, menilai, dan memahami kekuatan (strengths) serta kelemahan (weaknesses) perusahaan berdasarkan faktor-faktor dari dalam organisasi.

1. Faktor Utama: Sumber Daya (Resources) & Kemampuan (Capabilities)

Faktor Utama

Definisi Kunci

Peran Strategis

Sumber Daya (Resources)

Segala aset, keterampilan, pengetahuan, dan kompetensi yang dimiliki dan dikendalikan oleh perusahaan untuk mencapai tujuan.

Membantu kelancaran operasional; merupakan bahan dasar untuk menciptakan nilai.

Kemampuan (Capabilities)

Kapasitas perusahaan dalam mengelola dan memanfaatkan sumber daya secara efektif untuk menciptakan nilai dan keunggulan bersaing.

Menentukan keberhasilan strategi; jika sulit ditiru, bisa menjadi kompetensi inti (core competence).

2. Jenis Sumber Daya (Resources)

Jenis Sumber Daya

Definisi

Contoh-Contoh (Poin Penting)

Tangible Resources (Berwujud)

Sumber daya yang dapat dilihat dan diukur secara fisik.

Gedung pabrik, mesin produksi, kendaraan operasional, Uang Kas, Modal (aset keuangan), dan Teknologi/Fasilitas Produksi.

Intangible Resources (Tidak Berwujud)

Sumber daya tidak terlihat secara fisik, tetapi sulit ditiru dan memberi keunggulan jangka panjang.

Merek dan Reputasi (Apple, Gojek, BCA); Hak Kekayaan Intelektual (Paten); Pengetahuan/Keterampilan karyawan; Budaya Organisasi.

3. Ciri-ciri dan Contoh Kemampuan (Capabilities)

  • Ciri-ciri: Dihasilkan dari pengalaman, pembelajaran, dan koordinasi antarbagian. Jika unik dan sulit ditiru, menjadi kompetensi inti.
  • Contoh:
    • Inovasi produk (Apple, Samsung).
    • Manajemen rantai pasok dan sistem distribusi efisien (Toyota, Unilever).
    • Layanan pelanggan unggul (BCA, Hotel bintang lima).
    • Kemampuan digital dalam mengelola big data (Tokopedia, Telkom Indonesia).

C. Value Chain Analysis (Rantai Nilai)

1. Definisi dan Konsep Dasar

Definisi: Value chain (rantai nilai) adalah kerangka analitis yang memecah keseluruhan rangkaian aktivitas organisasi—dari pengadaan hingga pelayanan purna-jual—menjadi aktivitas yang saling terkait.

Tujuan: Mengidentifikasi di mana nilai diciptakan dan di mana biaya dapat dikendalikan untuk menghasilkan keunggulan kompetitif.

Inti Pemikiran: Margin (profit) adalah selisih antara nilai total yang diterima pelanggan (harga pasar/willingness-to-pay) dan total biaya seluruh aktivitas dalam rantai nilai.

2. Bagan Value Chain

3. Penjelasan Berdasarkan Bagan

Rantai Nilai terbagi menjadi dua kelompok aktivitas:

a.

5 Poin Aktivitas Utama (Primary Activities)

Ini adalah aktivitas yang secara langsung terlibat dalam penciptaan produk fisik dan penyampaiannya kepada pelanggan.

Aktivitas Utama

Fokus (Inti Kegiatan)

Perbaikan Kunci

Inbound Logistics

Menerima, menyimpan, dan mengelola bahan baku/input (manajemen persediaan, inspeksi kualitas masuk).

Just-in-Time Inventory (JIT), konsolidasi pemasok, digitalisasi penerimaan barang.

Operations

Konversi input menjadi produk akhir (proses manufaktur, assembly, quality control, pengemasan).

Lean manufacturing, otomatisasi/robotisasi, Six Sigma untuk kualitas, optimasi proses.

Outbound Logistics

Pengumpulan, penyimpanan, dan distribusi produk akhir ke pelanggan (order fulfilment, warehousing, last-mile delivery).

Optimasi routing (TMS), penggunaan pihak ketiga (3PL), fulfillment center terdekat.

Marketing & Sales

Aktivitas yang membuat pelanggan mengetahui, memilih, dan membeli (iklan, promosi, pricing, manajemen saluran).

Digital marketing, segmentasi & targeting yang tepat, optimasi harga.

Service

Aktivitas yang mempertahankan nilai produk setelah penjualan (servis, garansi, call center, dukungan pelanggan).

Self-service portal, predictive maintenance, program loyalitas.

b. 4 Poin Aktivitas Pendukung (Support Activities)

Aktivitas yang mendukung aktivitas utama dan aktivitas pendukung lainnya.

Aktivitas Pendukung

Fokus (Inti Kegiatan)

Peran Strategis

Firm Infrastructure

Manajemen umum, perencanaan strategis, akuntansi, kontrol keuangan, legal.

Menyediakan kerangka tata kelola, informasi, dan modal yang diperlukan oleh semua aktivitas.

Human Resource Management (SDM)

Rekrutmen, pelatihan & pengembangan, penilaian kinerja, kompensasi.

Kualitas tenaga kerja yang memengaruhi efisiensi operasi, inovasi, dan kualitas layanan.

 Technology Development

R&D produk, improvement proses, sistem TI, automasi.

Meningkatkan kapabilitas operasi (misalnya: menurunkan biaya, meningkatkan kualitas, mengembangkan fitur baru).

 Procurement (Pengadaan)

Proses pembelian barang/jasa yang mendukung operasi (negosiasi, pemilihan vendor, strategic sourcing).

Efisiensi pengadaan menurunkan biaya input dan meningkatkan reliability supply.

c. Margin

Definisi: Selisih antara nilai total yang diterima pelanggan (willingness-to-pay) dan total biaya seluruh aktivitas rantai nilai.

Tujuan: Memaksimalkan margin, baik dengan meningkatkan nilai (differentiation) atau menurunkan biaya (cost leadership).

Penerapan Analisis: Mengidentifikasi value gap (aktivitas bernilai tinggi/berbiaya rendah) dan cost gap (aktivitas bernilai rendah/berbiaya tinggi) untuk mengoptimalkan atau menginvestasikan sumber daya.

 


Please write your comments